Senin, 24 November 2014

praktikum DBD (pertemuan9)

BAB VIII
FUNGSI, PL/PGSQL dan TRIGER 

A. Landasan Teori

  • Fungsi pada Postgre

Fungsi SQL adalah sebuah kumpulan query, biasanya query yang detail dan panjang yang dibungkus menjadi satu dan disimpan dalam database dan kemudian apabila diperlukan hanya tinggal mengaksesnya tanpa mengetikan query detail. Sedangkan untuk memunculkan fungsi dapat menggunakan query \df. 

Ada beberapa konsep yang menarik dari fungsi antara lain: 

• Bahasa yang dipakai dapat didefenisikan sendiri dengan tersedianya parameter LANGUAGE, tanpa harus mengkompilasi ulang PostgreSQL.
•  Kita dapat membuat dua buah fungsi dengan nama yang sama namun parametermasukkannya yang berbeda, baik tipe data maupun jumlahnya. 


Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam membuat fungsi antara lain: 

• Nama Fungsi 
• Nomor dari fungsi argument 
• Tipe data dari setiap argument 
• Tipe dari hasil fungsi 
• Fungsi action 
• Bahasa yang digunakan oleh fungsi action. 

Berikut contoh sederhana pembuatan fungsi SQL untuk perkalian dari tiga inputan : 
db_personal=> CREATE FUNCTION perkalian (FLOAT, FLOAT, FLOAT) 
db_personal-> RETURNS FLOAT 
db_personal-> AS 'SELECT ($1 + $2) * $3;' 
db_personal-> LANGUAGE 'sql'; 
CREATE  


db_personal=> SELECT perkalian (10,10,10); 

perkalian 
----------- 
200 
(1 row) 

Contoh yang lain dalam pembuatan fungsi SQL untuk mencari jumlah pegawai dari tabel pegawai berikut :



Berikut kode SQL  nya : 
Create function jumlah_pegawai() Returns bigint As ‘select count(*) as jumlah_pegawai from pegawai;’ Language ‘sql’;

 Maka hasilnya sebagai berikut : 
Select jumlah_pegawai(); 

Jumlah_pegawai
----------------------
 4         
(1 row) 


  • Fungsi pada MySQL
Stored Procedure dari segi bentuk dan sifatnya terbagi menjadi 2 (dua), yaitu FUNCTION dan PROCEDURE. Perbedaan utama antara function dan procedure adalah terletak pada nilai yang dikembalikannya (di-return). Function memiliki suatu nilai yang dikembalikan (di-return), sedangkan procedure tidak. Umumnya suatu procedure hanya berisi suatu kumpulan proses yang tidak menghasilnya value, biasanya hanya menampilkan saja. maka yang dimaksud adalah Function dan Procedure

Procedure
CREATE
[DEFINER = { user | CURRENT_USER }]
PROCEDURE sp_name ([proc_parameter[,...]])
[characteristic ...] routine_body2. 

Function
CREATE
[DEFINER = { user | CURRENT_USER }]
FUNCTION sp_name ([func_parameter[,...]])
RETURNS type
[characteristic ...] routine_body

Untuk menghapus procedure atau function digunakan perintah sebagai berikut :
DROP {PROCEDURE | FUNCTION} [IF EXISTS]procedure_or_function_name

Procedure
Berikut ini adalah proses pembuatan procedure, dibuat dalam command from.
mysql> delimiter //
mysql> CREATE PROCEDURE jumlahSiswa (OUT param1 INT)
    -> BEGIN
    ->   SELECT COUNT(*) INTO param1 FROM siswa;
    -> END;
    -> //
Query OK, 0 rows affected (0.00 sec)
mysql> delimiter ;

Function 
mysql> create function tmbhSaudara(nama char(20)) returns char(5)
-> return concat('Saudara ',nama);
Query OK, 0 rows affected (0.36 sec)

Pemanggil Procedure dan Function 
Pemanggilan procedure menggunakan syntax
CALL procedure_atau_function_name([parameter[,...]])
procedure_atau_function_name adalah nama procedure ata fungsi yang dipanggil dan parameter adalah nama-nama parameter procedure atau fungsi tersebut

Procedure
mysql> call jumlahSiswa(@a);
Query OK, 0 rows affected (0.00 sec)
mysql> select @a;
+------+
| @a   |
+------+
| 8    |
+------+
1 row in set (0.00 sec)

Function
mysql> select tmbhSaudara(' resika arthana');
+--------------------------------+
| tmbhSaudara(' resika arthana') |
+--------------------------------+
| Saudara resika arthana |
+--------------------------------+
1 row in set (0.00 sec)

  • Fungsi PL/PGSQL

PL/PGSQL merupakan bahasa yang lain untuk membuat sebuah fungsi, biasanya bahasa ini digunakan untuk menangani fungsi yang lebih kompleks. Pl/pgsql sudah terdapat dalam instalasi PostgreSQL.  
Keuntungan penggunaan Fungsi PL/PGSQL : 
1. Meningkatkan kinerja karena mengurangi pengiriman kode dari klien ke server. 2. Meningkatkan keamanan karena pengaksesan data tertentu ditangani dalam server. 3. Meningkatkan konsistensi data saat sejumlah aplikasi memanggil prosedur yang sama;
Sebaliknya kelemahannya yaitu server akan lebih terbebani karena banyak proses yang harus ditangani. Sedangkan query PL/PGSQL agar lebih mudah di pahami akan dibagi menjadi 2 yaitu pembuatan fungsi dan pembuatan definisi.
Berikut Struktur pembuatan fungsi dalam pl/pgsql 
1. Pembuatan fungsi : CREATE [OR REPLACE] FUNCTION nama_fungsi (  argtype , ... ])  RETURNS tipe_data   AS ‘definisi’ LANGUAGE ‘plpgsql’; 
2. Pembuatan definisi :DECLARE nama_variable tipe_data  /* deklarasi variabel, type */  BEGIN  /* prosedural dan SQL masuk disini seperti select, update dan sebagainya*/  Return nama_variable /* blok ini yang wajib */  END; 
Menghapus fungsi : DROP FUNCTION nama_fungsi(paramater, parameter, parameter ... ); 
Berikut ini implementasi dari contoh penggunaan fungsi dengan bahasa PL/PGSQL:
db_personal=> CREATE FUNCTION pl_caripegawai (integer) db_personal-> RETURNS text db_personal-> AS 'DECLARE hasil TEXT; db_personal'> BEGIN db_personal'> SELECT INTO hasil nama as nama_mahasiswa db_personal'> FROM pegawai db_personal'> WHERE id = $1;db_personal'> RETURN hasil; db_personal'> END;' db_personal-> LANGUAGE 'plpgsql'; CREATE  
db_personal=> SELECT pl_caripegawai (1); pl_caripegawai  ----------------- Hendro (1 row) db_personal=> SELECT pl_caripegawai (2); pl_caripegawai -------------------- Tika (1 row) 
Contoh berikut menunjukkan query percabangan yang akan menampilkan nilai terkecil dari dua buah parameter  : 
create function percabangan (x integer,y integer) returns integer as ‘declare nilai_terkecil integer; begin if  x < y then  select into nilai_terkecil x; else select into nilai_terkecil y; end if; return nilai_terkecil; end;’language ‘plpgsql’; 
Hasil sebagai berikut : Select percabangan (300,250); Percabangan ----------------- 250 (1 row) 
Contoh berikut menunjukkan query perulangan yang akan menampilkan akumulasi dari jumlah perulangan  : 
Create function perulangan (a integer,b integer) Returns integer As ‘ declare nilai_awal integer default a; Hasil integer default 0; Begin  Loop  If nilai_awal > b then Exit; End if; Hasil := hasil+nilai_awal; Nilai_awal := nilai_awal+1;  End loop;  Return hasil; End;’ Language ‘plpgsql’; 
Hasilnya sebagai berikut : Select perulangan (1,5); Perulangan ---------------- 15 1 (row) 

  • Triger pada Postgre

Trigger digunakan untuk menyisipkan sebuah fungsi pada saat suatu record di- INSERT, UPDATE dan DELETE. Trigger sangat ideal untuk mengecek atau memodifikasi sebuah data pada kolom sebelum dimasukkan ke dalam database, sehingga sebuah fungsi dapat dipanggil setiap saat secara otomatis ketika sebuah row akan dimodifikasi. Ciri khas dari fungsi yang diperuntukkan untuk trigger adalah menghasilkan output bertipe OPAQUE. Tipe opaque adalah sebuah tipe yang menginformasikan pada database bahwa fungsi tersebut tidak menghasilkan satu dari tipe data yang ditetapkan SQL dan tidak secara langsung dapat digunakan dalam statemen SQL. Language (bahasa) PL/PGSQL dapat digunakan untuk trigger procedure, fungsi untuk trigger ini memiliki beberapa variabel khusus yang terdeklarasi secara otomatis. 
Variabel tersebut antara lain: 
• NEW:  Variabel yang berisi nilai baru suatu record pada saat INSERT atau UPDATE, bertipe RECORD. 
• OLD:  Variabel yang berisi nilai lama suatu record pada saat UPDATE atau DELETE, juga bertipe RECORD. 
Berikut ini beberapa contoh penggunaan fungsi sebagai trigger procedure: 

Contoh : trigger berikut ini memastikan isi field atau kolom nama pada tabel anggota selalu huruf besar.   
langkah pertama buatlah fungsinya terlebih dahulu : 
db_personal=> CREATE FUNCTION tes_trigger() 
db_personal-> RETURNS opaque 
db_personal-> AS 'BEGIN 
db_personal'> NEW.nama := UPPER(NEW.nama); 
db_personal'> RETURN NEW; 
db_personal'> END;' 
db_personal-> LANGUAGE 'plpgsql'; 
CREATE

Kemudian lanjutkan dengan pembuatan trigger yang berfungsi untuk memanggil fungsi secara otomatis ketika kita melakukan INSERT ataupun UPDATE pada tabel anggota. 
db_personal=> CREATE TRIGGER tes1_trigger 
db_personal-> BEFORE INSERT 
db_personal-> ON anggota 
db_personal-> FOR EACH ROW 
db_personal-> EXECUTE PROCEDURE tes_trigger(); 
CREATE 

cobalah INSERT beberapa data ke dalam tabel anggota: 
db_personal=> INSERT INTO anggota (id, nama)
db_personal-> VALUES (26, 'andhie'); 
INSERT 70831 1 
db_personal=> INSERT INTO anggota 
db_personal-> VALUES (83, 'rWatia'); 
INSERT 70832 1 

tampilkan isi dari tabel anggota, hasilnya seperti pada tabel di bawah ini. Jadi setiap data yang kita INSERT walaupun dalam penulisannya menggunakan huruf kecil namun secara otomatis trigger akan memanggil fungsi yang bertugas untuk mengganti setiap data yang masuk agar hasilnya nanti selalu menjadi huruf besar:  
db_personal=> SELECT * FROM anggota; 

id | nama 
--------+------------- 
26 | ANDHIE 
83 | RWATIA 
(2 rows)

  • Triger pada MySQL
Trigger merupakan sekumpulan perintah atau sintaks yang akan secara otomatis dijalankan jika terjadi operasi tertentu dalam tabel atau view. Trigger digunakan untuk memanggil satu atau beberapa perintah SQL secara otomatis sebelum atau sesudah terjadi proses INSERT, UPDATE atau DELETE dari suatu tabel. Sebagai contoh misalnya kita ingin menyimpan id pelanggan secara otomatis ke tabel „log’ sebelum menghapus data di tabel pelanggan. Di MySQL, Triggers mulai dikenal di versi MySQL 5.0, dan di versi saat ini (5.1.4) Fungsionalitasnya sudah bertambah. Pada versi selanjutnya pihak pengembang MySQL berjanji akan lebih menguatkan (menambah) fitur trigger ini. Trigger sering digunakan, antara lain untuk: Melakukan update data otomatis jika terjadi perubahan. Contohnya adalah dalam sistem penjualan, jika dientri barang baru maka stock akan bertambah secara otomatis. Trigger dapat digunakan untuk mengimplementasikan suatu sistem log. Setiap terjadi perubahan, secara otomatis akan menyimpan ke tabel log. Trigger dapat digunakan untuk melakukan validasi dan verifikasi data sebelum data tersebut disimpan.
Berikut ini bentuk umum perintah untuk membuat triggers:
CREATE TRIGGER name [BEFORE|AFTER] [INSERT|UPDATE|DELETE] ON tablename FOR EACH ROW statement
Berikut ini contoh trigger yang akan mencatat aktivitas ke tabel log setiap terjadi proses insert ke tabel pelanggan:
DELIMITER $$ CREATE TRIGGER penjualan.before_insert BEFORE INSERT ON penjualan.pelanggan FOR EACH ROW BEGIN INSERT INTO `log` (description, `datetime`, user_id) VALUES (CONCAT(‘Insert data ke tabel pelanggan id_plg = ‘, NEW.id_pelanggan), now(), user()); END; $$ DELIMITER ;
Menghapus Trigger Untuk menghapus trigger, dapat menggunakan perintah DROP TRIGGER dengan diikuti dengan nama tabel dan nama triggernya. Berikut ini bentuk umum dan contoh perintah untuk menghapus trigger. Bentuk umum dan contoh menghapus trigger: DROP TRIGGER tablename.triggername; Contoh menghapus trigger bernama „before_insert‟ yang ada di tabel pelanggan. DROP TRIGGER penjualan.before_insert;
B. Hasil Praktikum
1. Buatlah fungsi konversi suhu dari Fahrenheit ke derajat celcius dengan rumus konversi sebagai berikut : celcius= (5*(nilai Fahrenheit-32))/9! Kemudian jalankan hasilnya dengan menSELECT fungsi tersebut ! 



2. Buatlah fungsi untuk mencari alamat mahasiswa dari tabel mahasiswa berdasarkan nama mahasiswa. Kemudian jalankan dengan perintah SELECT ! 


3. Buatlah fungsi untuk menghitung nilai dengan menggunakan bahasa pl/sql ! 
Kemudian jalankan hasilnya dengan menSELECT fungsi tersebut ! 




4. Buatlah fungsi menggunakan pl/pgsql untuk mencari bilangan ganjil atau genap dari bilangan yang diinputkan. Kemudian jalankan dengan perintah SELECT ! 



5. Tambahkan kolom modifikasi pada tabel mahasiswa. Dimana setiap ada insert atau update maka tanggal pada kolom modifikasi akan menunjukkan tanggal perubahan tersebut dilakukan. 



C. EvaluasI Perbandingan
  • deklarasi parameternya harus jelas, dan dikasih variable baru.Pada postgre langsung ada typenya sedangkan pada MySQL harus dikasih nama variable sendiri.
  • Dalam postgre kita harus menuliskan bahasa yang dipakai yaitu sql atau pgsql. sedangkan di MySQL tidak perlu.
  • Pada query if dan else if dalam postgre menggunakan select into variable(values) sedangkan dalam MySQL query if dan else if menggunakan then return concat(values).

D. Kesimpulan

Berdasarkan materi yang disajikan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

_ Stored Procedure/Function merupakan kumpulan perintah SQL yang diberi nama
dan disimpan di server SQL. Stored Procedure biasanya berisi perintah-perintah
umum yang berhubungan dengan database, baik perintah DDL (data definition
language) maupun DML (data manipulation language).

_ Trigger merupakan kumpulan perintah SQL yang secara otomatis dijalankan untuk
merespon sebuah perintah tertentu. Biasanya, secara fisik trigger menjadi satu
dengan table atau view.

E. Kritik dan Saran

Terlihat banyak sekali perbedaan pada query antara postgresql dan mysql. Jadi kita diharuskan untuk tidak mudah menyerah dan terus mencoba.

F. Daftar Pustaka

Modul Praktikum Desain Basis Data 2014.pdf
Mohriyan-MYSQL2.pdf
Belajar Trigger, Strored Procedur, Function dan View di MySQL.html
Pengenalan Trigger, Function, Procedure dan View pada MySQL.html

Minggu, 16 November 2014

praktikum DBD (pertemuan8)

BAB VII 
SUB QUERY DAN INDEKS

A. Landasan Teori
  • SELECT INTO STATEMENT  
Query select into statement merupakan query SQL yang digunakan untuk mengopi informasi dari tabel ke tabel yang lain tanpa membuat tabel sebelumnya. Berikut struktur query penggunaan select into statement untuk mengopi semua data dari tabel1 ke tabel yang baru :

SELECT * INTO newtable FROM table1;

Berikut struktur query penggunaan select into statement untuk mengopi data berdasarkan kolom tertentu dari tabel1 ke tabel yang baru :

SELECT column_name(s) INTO newtable [IN externaldb] FROM table1;

Contoh :
-  mengopi semua data dari tabel mahasiswa ke tabel baru yang dinamakan „identitas 1‟:

Select * into identitas1 from mahasiswa; 

-  mengopi data pada kolom nim dan nama dari tabel mahasiswa ke tabel baru yang dinamakan „identitas 2‟:

Select nim_mhs, nama_mhs into identitad2 from mahasiswa;

  • SUB QUERY 
Subquery  atau query Nested merupakan bentuk query yang terdapat dalam query yang lain. Subquery dapat ditempatkan dalam klausa where, having, from bersama dengan operator perbandingan seperti = untuk baris tunggal dan untuk baris berganda menggunakan  in, not in atau <>, < any, >, >=,<=. Penggunaan sub query dapat diterapkan pada pernyataan SELECT, UPDATE, DELETE, dan INSERT. Bentuk penggunaannya sebagai berikut :

Select nama_kolom from nama_tabel where nama_kolom operator (subquery); 

Berikut contoh dari subquery menggunakan data pegawai :


-  Mencari nama pegawai yang memiliki jabatan yang sama dengan pak hendro bisa menggunakan query sebagai berikut :

Select nama_peg,jabatan_peg from pegawai where jabatan_peg in  (select jabatan_peg from pegawai where nama_peg=’Hendro’); 
Hasil :


-  Mencari nama pegawai yang gajinya lebih besar dari pegawai dengan nama Dodi bisa menggunakan query sebagai berikut : 

select nama_peg,gaji_peg from pegawai where gaji_peg > any (select gaji_peg from pegawai where nama_peg =’Dodi’); 

Hasil :

-  Mencari nama pegawai yang gajinya lebih besar dari 950000 dan jabatannya bukan seperti jabatan pak hendro bisa menggunakan query sebagai berikut :

select nama_peg, jabatan_peg, gaji_peg from pegawai where gaji_peg >= 950000 and jabatan_peg <> (select jabatan_peg from pegawai where nama_peg=’Hendro’);

Hasil : 

  • INDEKS 
Indeks disini berguna dalam suatu pencarian nilai atau data dalam database. Dalam suatu kasus ketika mengakses sebuah tabel biasanya DBMS akan membaca seluruh tabel baris perbaris hingga selesai. Ketika baris sangat banyak dan hasil dari query hanya sedikit, maka hal ini sangat tidak efisien. Seperti halnya ketika kita membaca sebuah buku dan ingin mencari kata atau istilah tertentu dalam buku maka biasanya akan di cari dengan membuka setiap halaman dari awal sampai akhir. Dengan adanya indeks buku maka kita cukup dengan membuka indeks, sehingga akan cepat dalam pencarian kata tersebut. PostgreSQL tidak bisa membuat indeks dengan otomatis, sehingga user dapat membuat indeks tersebut untuk sering kali digunakan kolom, biasanya dalam clause WHERE. Berikut struktur SQL :
 CREATE INDEX nama_index ON nama_tabel (nama kolom);  
Contoh :  
-  Pada tabel pegawai kita berikan index pada kolom gaji untuk query sebagai berikut :  

Create index gaji_index on pegawai(gaji_peg);  
Hasil : 

indeks sebaiknya jangan digunakan pada tabel atau kolom yang sangat jarang atau tidak pernah diakses. Selain untuk perintah SELECT Indeks juga bermanfaat untuk UPDATE dan DELETE yang menggunakan kondisi pencarian. Sedangkan Unique index mirip dengan indeks tetapi lebih digunakan untuk mencegah duplikasi nilai yang terdapat dalam tabel. Jadi dengan adanya unique index berarti pembaca tidak dapat meng-insert nilai yang sama dalam sebuah tabel. Berikut struktur SQL nya : 
CREATE UNIQUE INDEX nama_index ON nama_tabel (nama kolom);  

Untuk menghapus index berikut strukturnya :

DROP INDEX Nama_index;  

Contoh :  
-  Pada tabel pegawai kita berikan index yang bersifat unik pada kolom nama, untuk query sebagai berikut : 
 Create unique index unama_index on pegawai(nama_peg);

 Hasil : 
 Apabila kita memasukkan dengan nama yang sudah terdapat pada data terdahulu akan terdapat error.
  •  KOLOM UNIK 
Unique berfungsi untuk menjaga agar tidak terjadinya duplikasi nilai (kesamaan data) dalam sebuah kolom, hal ini dapat ditangani dengan membuat sebuah indeks unik atau fungsi unik sendiri pada kolom yang dimaksud. Unique ini sering digunakan dalam pembuatan bukan primary key namun membutuhkan cek dupikasi agar tidak ada yang sama, karena dalam primary key sudah otomatis mempunyai sifat unik. Berikut Struktur SQL saat pembuatan tabel baru :

CREATE TABLE nama_tabel (nama_kolom tipe_data unique); 

 Ketika tabel sudah ada kita bisa menggunakan cara seperti pada BAB. 2 berikut struktur SQL nya :

ALTER TABLE nama_tabel ADD UNIQUE (nama_kolom); 

Untuk menghapus unique berikut caranya : 

ALTER TABLE nama_table DROP CONSTRAINT NAMA_CONSTRAIN     
Contoh :
  • Check
Check berfungsi untuk melakukan pembatasan nilai masukan dalam sebuah kolom, sebagai contoh misalkan kita ingin agar kolom gender yang terdiri dari satu karakter hanya memiliki dua pilihan karakter yaitu M (male) atau F (Fimale) ini dapat kita seting dengan menggunakan CHECK. Dengan menggunakan CHECK maka sebuah kolom hanya bisa diisi dengan data yang memenuhi kriteria dalam CHECK. Berikut query contoh pengunaan check : 

db_contoh=> CREATE TABLE pelanggan ( 
db_contoh(> nama varchar(35), 
db_contoh(> kode_area CHAR(10) CHECK (length(trim(kode_area)) = 2), 
db_contoh(> umur INTEGER CHECK (umur >= 0), 
db_contoh(> gender CHAR(1) CHECK (gender IN ('L', 'P')), 
db_contoh(> ttl DATE CHECK (ttl BETWEEN '1998-01-01' AND CURRENT_DATE), db_contoh(> CHECK (upper(trim(nama)) != 'nita' OR 
db_contoh(> upper(trim(nama)) != 'jeki') 
db_contoh(> ); 
CREATE 
  •  Penggunaan TRIM  
Suatu ketika pasti akan memiliki data yang di dalamnya terdapat spasi kosong yang tidak diperlukan, misalnya spasi ganda. Jika ada masalah seperti ini, kita dapat membersihkan spasi-spasi kosong yang tidak diperlukan menggunakan fungsi TRIM, RTRIM, dan LTRIM. Ketiga fungsi ini memiliki bentuk penggunaan sebagai berikut : 
- RTRIM : digunakan untuk membersihkan spasi kosong yang ada di bagian kanan (Right) String.
- LTRIM : digunakan untuk membersihkan spasi kosong yang ada di bagian kiri (Left) String.
- TRIM : digunakan untuk membersihkan spasi kosong yang ada di bagian kiri, kanan, maupun tengah 
String Berikut Struktur SQL nya : 

Select trim(nama_kolom) from nama_tabel; 

Dalam penggunaannya, fungsi TRIM memiliki tiga opsi. Ketiga opsi ini dapat digunakan untuk menentukan karakter apa yang akan dihapus dari suatu String. Jadi, fungsi TRIM juga dapat menghilangkan karakter tertentu (bukan spasi kosong saja) dari suatu string. Opsinya sebagai berikut: 
- LEADING : merupakan opsi untuk menghilangkan karakter terpilih yang ada di sebelah kiri. Parameter Leading diartikan sebagai sufik dari karakter yang ada. 
- TRAILING : merupakan opsi untuk menghilangkan karakter terpilih yang ada di sebelah kanan String. Parameter Trailing diartikan sebagai sufik dari karakter yang ada. 
- BOTH : merupakan opsi yang dapat menangani parameter Leading maupun Trailing. 
Berikut Struktur SQL nya : 

Select trim(LEADING ‘karakter, misal : -’ from nama_kolom) from nama_tabel; 

B. Hasil Praktikum
Tugas praktikum kali ini masih menggunakan tabel pada praktikum sebelumnya : 

tabel fakultas

tabel mahasiswa


1. Tampilkan nama fakultas dan jumlah mahasiswa yang mampunyai ketentuan nama fakultas yang dimunculkan dengan jumlah mahasiswanya terkecil! 


2. Tampilkan nama mahasiswa, nama fakultas, alamat dengan syarat nama fakultas sama dengan edi dan alamatnya tidak sama dengan luki! 


3. Buatlah index di tabel mahasiswa(alamat). Kemudian buat  lagi index yang bersifat unik pada tabel fakultas(fak_nama) kemudian amati perbedaannya ketika memasukkan data yang sama! 

membuat index
*insertkan data yang sama kecuali nim pada tabel mahasiswa

membuat index yang bersifat unik
*insertkan data yang sama kecuali nim pada tabel mahasiswa

4. Buat  kolom nama di mahasiswa menjadi unik dan inputkan 2 data yang sama. Kemudian amati perbedaannya ! 
*insertkan data pada tabel tersebut dan pada kolom nama mahasiswa harus sama

5. Pindahkan data dari tabel mahasiswa, fakultas ambil kolom nim, nama mahasiswa, alamat, nama fakultas ke tabel baru yang dinamai „tabel identitas‟.  

*kita harus membuat dahulu tabel identitas kemudian kita bisa menggunakan query insert into statement.



6. Buatlah contoh penggunaan check pada sub bab pembahasan CHECK. Kemudian masukkan beberapa data baik yang sesuai dengan criteria check maupun yang bukan dan amati perbedaannya.

* CHECK tidak bisa digunakan pada mySQL

7. Inputkan data di tabel mahasiswa dimana pada kolom nama sebelum inputkan karakter dahulukan dengan spasi dan di akhiri dengan tanda “+”  seperti berikut : “   andi cahyono++++”. kemudian munculkan seluruh data dan hilangkan spasi didepan!



8. Munculkan data mahasiswa dengan hilangkan karakter “+” di akhir data dan karakter “a” di awal kata pada kolom nama! 


C. Evaluasi Perbandingan
  1. Operator CHECK hanya ada pada PostgreSQL sedangkan pada mySQL tidak ada .
  2. Dalam mySQL untuk meng-copy semua data pada suatu tabel dan memindahkannya pada tabel lain kita perlu membuat tabel baru terlebih dahulu kemudian setelah itu kita gunakan perintah insert into statement dari tabel awal ke tabel yang baru. 
  3. selebihnya untuk query yang selain diatas adalah sama.

D. Kesimpulan

Subquery adalah Query di dalam query.
Kegunaan-kegunaan  Subquery dalam memanipulasi data:

  • Meng-copy data dari satu tabel ke tabel lain
  • Menerima data dari inline view
  • Mengambil data dari tabel lain untuk kemudian di update ke tabel yang dituju
  • Menghapus baris dari satu tabel berdasarkan 

E. Kritik dan Saran

Sub query merupakan query yang digunakan untuk menspesifikasikan perintah yang memiliki kondisi tertentu dengan cara memberikan perintah SELECT di dalam SELECT. Query tersebut akan sangat membantu apabila kita memiliki banyak sekali data, sehingga kita bisa menemukan data yang sedang kita cari dengan sangat cepat. Tetapi kita juga harus melihat suatu DBMS tersebut macam-macam query yang variatif atau tidak , karena apabila suatu DBMS tersebut terdapat satu SQL yang tidak ada sementara pada DBMS lain ada maka kita akan kekurangan satu fungsi query untuk mendapatkan data yang kita cari. Jadi kita juga harus memperhatikan DBMS yang digunakan agar kita bisa mendapat dengan tepat data yang kita cari.

F. Manfaat bagi Pembaca
  1. agar pembaca dapat memahami dan menggunakan sub query dan indeks dalam pengelolaan database. 
  2. agar pembaca dapat memahami cara penggunaan cluster, kolom unik dan trim. 
G. Daftar Pustaka

Modul Praktikum Desain Basis Data 2014.pdf
http://codeoke.blogspot.com/
http://risnotes.com/2011/12/subqueries/
http://beginner-sql-tutorial.com/id/sql.htm